Liputan6.com, Karo : Seiring meningkatnya aktivitas
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Medan Sumatera Utara, yang masih
terus erupsi atau meletus, jumlah pengungsi terus bertambah, dan kini
mencapai 24.949 jiwa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah pengungsi yang
terdiri dari 7.785 kepala keluarga itu ditampung di 37 titik
pengungsian.
Bertambahnya jumlah pengungsi tersebut menyebabkan
adanya 5 lokasi pengungsian baru yang disiapkan tim tanggap darurat
erupsi Gunung Sinabung. 5 Lokasi itu adalah Jambur Siabang-abang
(1.192), Los Lau Gumba (507 jiwa), Lapangan Futsal Lau Gumba (894 jiwa),
GBKP Sumbul (311 jiwa), dan Gereja Adven Sumbul (265 jiwa).
5
Lokasi pengungsian tersebut masih mengalami kekurangan logistik dan
layanan lain karena mahalnya biaya sewa jambur yang memiliki sarana
kebutuhan sehari-hari.
Disebabkan biaya sewa jambur yang sering
digunakan untuk upacara perkawinan, adat, dan kegiatan kemasyakatan
cukup mahal yakni Rp 2,4 juta per hari, satuan tugas tanggap darurat
kesulitan untuk membiayainya.
Pemilik jambur sering merasa keberatan dan rugi secara ekonomi jika
asetnya digunakan untuk menjadi lokasi penampungan pengungsi erupsi
Gunung Sinabung.
Pemprov dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Sumatera Utara telah menghadap pimpinan BNPB untuk membahas
kelanjutan penanganan bencana Gunung Sinabung.
Menurut Sutopo,
berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),
Gunung Sinabung mengalami letusan sebanyak 254 kali dalam tujuh hari
terakhir
Khusus pada Jumat 10 Januari kemarin, telah terjadi 24
letusan dengan ketinggian mencapai 4.000 meter dan diikuti luncuran awan
panas.
Letusan yang terjadi dalam rentang waktu satu minggu
tersebut juga telah memunculkan gempa hybrid mencapai 9.403 kali yang
mengindikasikan bahwa pembentukan kubah lava sangat intensif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar